REFLEKSI KURIKULUM MERDEKA
Pengantar Refleksi Kurikulum Merdeka
Awal tahun pelajaran 2022/2023 merupakan minggu yang sangat sibuk bagi guru di seantero negeri. Minggu awal ini adalah minggu istimewa karena merupakan awal tahun ajaran baru, dimana kelas I dan kelas IV untuk pertama kalinya menerapkan Kurikulum Merdeka sebagaimana ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah. Pemberlakuan Kurikulum merdeka yang diimplementasikan secara bertahap sesuai Peraturan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi No 56 Tahun 2022, menyatakan sekolah mulai menerapkan Kurikulum Merdeka secara fleksibel berdasarkan kesiapan satuan pendidikan. Mode Implementasi Kurikulum Merdeka berdasarkan kesiapan satuan pendidikan dengan cara mendaftarkan diri secara sukarela. Satuan pendidikan juga masih diberikan kesempatan untuk mempersiapkan sumber daya sebelum mendaftar pada pelaksanaan IKM. Sementara bagi yang mendaftar IKM diberlakukan 3 Mode pelaksanaan secara mandiri yaitu:
-
Mandiri Belajar, dengan ketentuan sekolah masih menerapkan kurikulum terdahulu, sambil belajar pada media Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang disediakan secara gratis oleh Kemendikbudristek
-
Mandiri Berubah, dengan ketentuan sekolah mulai menerapkan Kurikulum Merdeka untuk kelas 1 dan IV sambil belajar secara bertahap pada media Platform Merdeka Mengejar
-
Mandiri Berbagi, dengan ketentuan sekolah telah siap untuk menerapkan Kurikulum Merdeka sesuai pilihan kelas I dan IV atau kelas lainnya, sambil memberikan pendampingan atau berbagi praktik baik dengan sekolah lainnya.
Sebagai kilas balik, persiapan SD Negeri 7 Subagan untuk beradaptasi dengan perubahan kurikulum tersebut, sebenarnya telah secara bertahap dilaksanakan sejak masa Pandemi Covid-19 dimana pemerintah telah beberapa kali melakukan penyesuaian kurikulum. Perubahan mode pelaksanaan pembelajaran dan penyesuaian kurikulum yang dilakukan pemerintah untuk beradaptasi dengan kondisi pembelajaran tersebut seperti :
-
Pemberlakukan Kurikulum 2013
-
Pemberlakukan Kurikulum Darurat
-
Pemberlakuan Kurikulum Prototipe
Sementara pada saat pemberlakuan Kurikulum Darurat, pemerintah juga menawarkan 3 (tiga) opsi yaitu :
-
Masih menerapkan Kurikulum 2013
-
Menerapkan kurikulum yang disederhanakan sesuai rekomendasi pemerintah
-
Menerapkan kurikulum yang dirancang secara mandiri
Situasi tersebut sedikit banyak telah memberikan pengalaman dalam upaya beradaptasi dengan kondisi saat itu. Seperti kita ketahui bersama, kondisi pembelajaran saat itu sangat bervariasi tergantung dari ketentuan pemerintah dalam memberlakukan kebijakan terkait pengendalian Covid-19. Pemberlakukan PSPB dan PKM terbatas, yang durasi waktunya tidak dapat kita prediksi, menyebabkan kita harus mampu menyelenggarakan pembelajaran dengan mode berubah-ubah pada durasi waktu yang tidak teratur. Terkadang kita menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh secara penuh pada durasi waktu tertentu, dan seketika berubah ketika status Pandemi Covid-19 juga berubah. Ada kalanya kita melakukan Pembelajaran Tatap Muka terbatas, yang disesuaikan dengan perubahan status PPKM yang diterbitkan pemerintah, pada suatu kurun waktu yang tidak teratur dan acak.
Dampak dari keadaan tersebut, kepala sekolah, guru dan staff di SD Negeri 7 Subagan menjadi terbiasa, harus melakukan perubahan prosedur pembelajaran sehingga berdampak kepada karakteristik RPP, pelaksanaan pembelajaran dan aktivitas belajar mengajar yang senantiasa berubah. Atas keadaan tersebut, guru-guru dan staff di SD Negeri 7 Subagan telah terbiasa merubah format berbagai administrasi perencanaan hingga pelaksanaannya.
Kondisi tersebut telah memberikan kesiapan yang lebih kepada guru dan staff di SD Negeri 7 Subagan untuk melakukan perubahan. Mulai dari kondisi awal para guru tidak mengenal platform belajar online, hingga fasih menggunakan Google Classroom, Google Form, Quisis dan lain-lain. Sehingga pengenalan Platform Merdeka Mengajar berbasis akun belajar memiliki kemendikbud dengan domain belajar.id sebagai tempat belajar untuk persiapan penerapan Kurikulum Merdeka telah dilakukan.
Melihat kondisi tersebut, atas berbagai pertimbangan kondisi yang terjadi, maka SD Negeri 7 Subagan sepakat untuk mengambil Mode 2 dari model penerapan IKM yaitu Mandiri Berubah.

Refleksi Kurikulum Merdeka
0 Comments