KOMUINITAS PRAKTISI DAN DISIPLIN POSITIF
Komunitas Praktisi dan Disiplin Positif di TK Negeri Pembina Karangasem
Pengantar
Pandampingan (PI-2) hari kedua, Selasa 8 Maret 2022, bertempat di TK Negeri Pembina Karangasem. Perjalanan ke TK Negeri Pembina, sesungguhnya tidak jauh dari tempat saya bertugas, yang beralamat di Jalan Untung Surapati Amlapura Bali. Pagi itu saya disambut oleh CGP bersama kepala TK Negeri Pembina Karangasem. Saya dipersilahkan untuk duduk di rung tamu dimana CGP saat itu juga sedang mempersiapkan pertemuan ruang kolaborasi dengan fasilitator.
Setelah disuguhkan minum, dan dipersilahkan untuk melakukan pendampingan kepada CGP, saya memohon ijin kepada kepala sekolah. Kepala sekolah sangat berharap agar CGP mengikuti proses pendampingan dengan cermat, sehingga kepala sekolah jug aberharap agar PP dapat memfaasilitasi dan memfasilitasi CGP dalam upaya mendeskripsikan kegiatan aksi nyata terkiat komunitas praktisi dan disiplin positif sebagaimana materi pada kegiatan Lokakarya-1.
Baca Juga
AKSI SEKOLAH YANG BERPIHAK PADA MURID
KOMUNITAS PRAKTISI DAN DISIPLIN POSITIF DI SMA NEGERI 2 AMLAPURA
PENDAMPINGAN KOMUNITAS PRAKTISI DAN DISIPLIN POSITIF DI SD NEGERI 1 TEGALLINGGAH
PROJECT PENGUATAN KARAKTER PROFIL PELAJAR PANCASILA PADA TAWUR AGUNG KESANGA DAN NYEPI
Proses Coaching
Sebelum kegiatan CGP fokus untuk mengikuti ruang kolaborasi berasama fasilitator, selama 2 jam ke depan, saya mengajukan beberapa pertanyaan coaching dalam rangka menggali ide, gagasan dan narasi deskripsi pelaksanaan kegiatan terkait implementasi dari kegiatan Lokakarya-1 tentang komunitas praktisi dan disiplin positif.
Diskusi Tindak lanjut Komunitas Praktisi
Setelah melalui pembicaraan basa-basi sejenak menginjak pada proses coahing saya sebagai Pengajar Praktik lalu mengajukan sejumlah pertanyaan pada CGP tentang tindak lanjut dari kegiatan komunitas praktisi, yaitu:
Bagaimana pengalaman merintis komunitas praktisi disekolah / lingkungan ??
“Pada awalnya saya sebagai CGP merasa kebingungan dari mana dulu saya akan memulai untuk merintis komunitas praktisi di sekolah. Pengalaman merintis komunitas praktisi di sekolah merupakan hal yang baru bagi saya, dimana saya harus mengumpulkan teman yang ada di sekolah serta menanyakan permasalah-permasalah yang ada di sekolah. Permasalahan yang pada awalnya ini merupakan kondisi sekolah yang dalam keterbatasan. Bantuan langsung berupa barang dan hanya diberikan secukupnya, sedangkan kita menggunakan prokes setiap hari seperti sanitizer, pengepelan, desinfektan”
Apakah capaian kegiatan sesuai dengan harapan dan tujuan?
“Kegiatan yang di lakukan sudah berjalan namun belum maksimal dimana saya mengajak teman teman untuk mencari cara dan solusi tentang keterbatasan prokes yang kita miliki”.
Apa tantangan selama penerapan komunitas praktisi di sekolah dan bagaimana Bapak / Ibu mengatasi tantangan ?
“Tantangan dalam penerapan komunitas praktisi adalah penyamaan persepsi, waktu, tantangan pengelolaan dan mempertahankan komitmen, mengingat setiap orang memiliki persepsi yang berbeda dengan berbagai kepentingan didalamnya”.
1 Comment
suriasa · March 14, 2022 at 12:23 pm
saya sangat setuju dengan tulisan anda di atas, hendaknya komunitas praktisi dikembangkan di lingkungan pendidikan untuk menggerakkan sendi-sendi pendidikan sehingga memberikan dampak positif bagi murid dan warga sekolah lainnya.