HABIS TRAUMA CGP BANGKIT LAGI

Published by TeacherCreativeCorner on

Pendampingan Guru Penggerak di SDN 2 Pertima

Program Guru Penggerak merupakan upaya mencari potensi pendidik dalam hal ini guru, untuk dipupuk dan dikembangkan sehingga mampu meggerakkan sistem pendidikan ke arah kemajuan. Bagaimana jadinya jika terdapat guru penggerak yang berpotensi, tetapi justru mengalami beban pengalaman traumatis terhadap sistem ?  Apa jadinya jika harapan besar untuk menggerakkan dan meringankan sistem justru menjadi beban sistem? Uraian berikut adalah pengalaman Pengajar Praktik dalam melakukan coaching terhadap salah satu Calon Guru Penggerak di Kabupaten Karangasem.

Sebagai Pengajar Praktik saya ditugaskan untuk memberikan bimbingan kepada Calon Guru Penggerak dalam format coaching. Hari itu giliran saya berkunjung ke salah satu CGP yang bernama Ngurah Dwika. Karena kesalah pahaman maka jadwal bertemu beliau dibatalkan maka hari itu juga saya mengubah jadwal kegiatan untuk bertemu CGP lain yang bernama Ni Luh Sumarliani, yang merupakan salah satu guru yang bertugas di TK Negeri Pembina Karangsem. Sebelumnya saya juga sudah mengunjungi salah satu CGP untuk mmemberi pendampingan belajar yang bertugas di SD Negeri 1 Tegallinggah atas nama Ni Putu Tustiana Dewi.

Penjadwalan ulang kunjungan kepada CGP atas nama I Ngurah Dwika Atmaja baru akan dilaksanakan pada Hari Senin 7 Pebruari 2022. Tetapi kunjungan tersebut terpaksa dibatalkan lagi karena yang bersangkutan sedang sakit. Sehingga jadwal kunjungan saya arahkan ke SMA 2 Amlapura atas nama Ibu Ni Made Dewi Radesi. Setelah menuntaskan kunjungan ke SMA 2 saya kemudian mendapat konfirmasi dari Fasilitator Guru Penggerak yaitu Ibu Mintarsih untuk meneruskan pesan kepada Bapak I Ngurah Dwika untuk menuntaskan tugas yang telah diagendakan kepada CGP.

Mengetahui keadaan CGP (I Ngurah Dwika Kusuma Atmaja) yang sedang sakit kemudian saya berinisiatif berkunjung ke rumahnya, tetapi rumahnya sedang dalam keadaan kosong. Pesan dari fasilitator yang hendak saya sampaikan kepada CGP selanjutnya saya sampaikan kepada kepala sekolah SD Negeri 2 Pertima atas nama I Gusti Bagus Agung Yuniantara atau akrab di sapa Pak Agung.  Beliau kemudian berjanji untuk meneruskan pesan Ibu Mintarsih kepada CGP. Beberapa point pesan tersebut adalah terkait masukan dan saran untuk lebih optimal lagi dalam berpartisipasi ketika program CGP dilaksananakan.

Pagi itu Rabu, 9 Pebruari 2022, saya berkunjung ke sekolah tempat CGP  (I Ngurah Dwika Kusuma Atmaja) yang bertugas di SD Negeri 2 Pertima. Saya tiba di lokasi sekitar Pulul 09.00, dimana di lokasi sudah nampak Kepala SD Negeri 2 Pertima menyambut saya dan mempersilahkan masuk ke ruangan kantornya untuk bergabung dengan beberapa guru yang nampak sedang mengelola pembelajaran online. Seperti diketahui bersama bahwa saat ini semua sekolah di Bali pembelajaran kembali dilaksanakan dengan moda pembelajaran jarak jauh.

Selanjutnya saya mengambil posisi duduk seperti dipersilahkan oleh salah seorang guru di sekolah tersebut. Ngurah sesuai nama panggilan CGP tersebut, selanjutnya membuka percakapan tentang permakluman keadaan beliau yang sedang sakit. Beliau menjelaskan bahwa sakit yang dideritanya adalah sekedar tekanan darah yang turun sehingga beliau jatuh di kamar mandi. Setelah saya komentari keadaan beliau saat ini, menurutnya tidak perlu ada yang dikawatirkan, “Sekarang saya sudah mendingan, dan sudah diperiksa dokter”. Kembali saya menekankan kesediaannya untuk saya dampingi dan beliau menyatakan bersedia untuk itu.

Kegiatan dilanjutkan dengan mencari informasi terkait dengan capaian belajar siswa setelah guru atas nama Ngurah Dwika mengkuti program guru penggerak. Sebelum saya menghampiri siswa yang sudah menunggu untuk di wawancara, salah seorang guru menyajikan minuman. Tetapi karena saya keburu melangkah ke dalam kelas, saya mengatakan, “Sebentar lagi bu, nanti sehabis saya bertemu siswa saya minum”, sambil saya melangkah menuju ruangan kelas dimana telah ditunggu oleh tiga orang siswa yang bernama masing-masing yaitu Bismantara, Thika Whelani dan Asti. Setelah berkenalan dan bercakap-cakap terkait instrumen yang saya bawa, sebagian besar tanggapan mereka sangat positif terkait kesan mereka setelah didampingi oleh guru yang mengikuti Program Guru penggerak.

Categories: Uncategorized

0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: