TPACK dalam Pembelajaran Matematika Berbantuan Aplikasi Marlin

Published by TeacherCreativeCorner on

PENGANTAR

Seiring berkembangnya spektrum dimensi pendidikan yang semakin meluas saat ini maka tumpuan harapan terhadap pendidikan juga semakin besar.  Upaya mewujudkan visi besar bangsa sangat tergantung dari bagaimana strategi pengembangan pendidikan tersebut dilakukan. Orientasi pendidikan yang hanya memandang dari sisi kebutuhan kerja, mungkin merupakan pandangan yang sudah usang. Saatnya kita beralih kembali ke pemikiran lama bahwa pendidikan sesungguhnya untuk memanusiakan manusia. Pendidikan oleh Ki Hajar Dewantara dilihat sebagai sebuah proses mengembalikan siswa ke kodratnya sebagai bagian dari lingkungan manusia, alam  dan zamannya.

Atas pandangan tersebut,  saat  ini telah mewarnai  serangkaian kebijakan pemerintah dalam mengembangkan dunia pendidikan untuk dapat bergerak maju melalui beberapa program seperti guru penggerak, sekolah penggerak dan organisasi penggerak. Serangkaian gerakan berbagai elemen ini diharapkan dapat mengembangkan prinsip-prinsip merdeka belajar, yang    nantinya dapat mewujudkan anak-anak Bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, Bergotong royong, Berkebhinekaan Global, Mandiri, Kritis dan Kreatif sebagai bentuk pengamalan Profril Pelajar Pancasila di era kini.

Program Foundation For Suistainable Educations And Culture Development (FSECD) sebagai sebuah organisasi penggerak yang diperankan oleh PT Martabe Mitra Sosial melalui implementasi program Martabe Literasi Numerasi (Marlin) merupakan salah satu program yang diharapkan dapat membantu mengembangkan mutu sekolah. Strategi yang dilakukan FSECD dalam mengembangkan programnya adalah sangat positif yaitu melalui pelatihan, implementasi yang diakhiri dengan monitoring dan evaluasi.

Program monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan sendiri oleh kepala sekolah dan pengawas pendidikan merupakan upaya berkolaborasi yang baik oleh FSECD dalam mengembangkan mutu dengan pelibatan penuh pihak sekolah dalam mengembangkan potensinya melalui implementasi Aplikasi Marlin. Berkat hal itu maka laporan kegiatan monitoring ini dapat diselesaikan untuk selanjutnya dilaporkan kepada FSECD dengan PT Martabe Mitra Sosial sebagai pelaksanannya.

Latar Belakang

Pendidikan adalah bukti peradaban manusia yang semakin maju, oleh karena hanya manusia yang mampu memikirkan tentang pendidikan sehingga menghasilkan kebudayaan dan peradaban, itu sendiri. Budaya dan peradaban tidak bisa dipisahkan dari pendidikan itu sendiri. Hal ini seperti dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa dalam rumusan tentang kebudayaan sesungguhnya pendidikan tidak dapat dilepaskan dengan kebudayaan. Tanpa proses pendidikan kebudayaan dan peradaban tidak akan berkembang, (Tilaar, 2002).
Upaya menghasilkan kebudayaan dan peradaban merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia. Kolaborasi hasil cipta, rasa dan karsa manusia yang senantiasa berubah merupakan ciri perkembangan kebudayaan saat ini. Alih generasi manusia tercerminkan dari upaya mewariskan apa yang telah manusia capai saat ini untuk menjadi bekal hidup bagi generasi sesudahnya. Upaya manusia dari generasi ke generasi untuk bertahan hidup menempatkan pendidikan dalam posisi sentral sebagai metode kebudayaan paling efektif untuk senantiasa menjaga keberadaan umat manusia untuk tetap eksis di muka bumi ini. Kepentingan manusia untuk tetap menjaga eksistensinya bertahan hidup di bumi merupakan orientasi pendidikan di masa yang akan datang.
Putra, (2021), mengatakan dunia pendidikan merupakan garda terdepan yang diharapkan mampu mengarahkan mental generasi millennial agar senatiasa berakselerasi secara bersama-sama dengan harmonis. Pembentukan karakter dan sikap yang membekali anak-anak kita menjaga eksistensinya untuk melestarikan peradaban yang lebih adaptif terhadap perubahan yang tidak terkendali dan tidak terprediksikan. Melihat hal itu maka paradigma pendidikan yang saat ini harus berorientasi menciptakan karakter dan perilaku yang adaptif terhadap tantangan yang dihadapi. Siswa-siswa kita harus sesering mungkin diberikan pengalaman belajar yang bermakna dalam memahami fakta dan fenomena lingkungan sekitar.

Fakta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan kita sebagai manusia saat ini. Perkembangan iptek tidak bisa dihindarkan dengan semakin tingginya pemahaman manusia dengan tantangan terhadap likungan hidupnya yang sesungguhnya berpotensi mengancam. Intervensi pendidikan dalam rangka mempercepat transformasi kesadaran universal manusia terkait eksistensi dirinya menjadi sedemikian penting untuk mengadopsi teknologi dalam pendidikan. Peranan teknologi dalam pendidikan saat ini sudah tidak dapat dilepaskan lagi. Sehingga setiap tahapan pendidikan hendaknya melibatkan tenologi baik dalam pemahaman tentang teknologi atau sekedar menjadi alat bantu dalam memahami tantangan hidup.
Model pendekatan pendidikan yang mengambil gagasan integrasi pendidikan dengan teknologi Teknlological Pedagogical and Content Knowlagde. (TPACK). Dimana hal tersebut mengambil momen penting dalam pelaksanaan strategi pendidikan dan pembelajaran dalam memanfaatkan kelihaian guru melaksanakan prinsip pedagogy berlandasakan konten materi kontekstual berbinkai teknologi, (Putra, 2021). Proses implementasi pembelajaran berdasakan pendekatann TPACK tersebut saat ini banyak diusung oleh pakar-pakar tenknologi pendidikan yang mengembangkan berbagai strategi terapan dari model ini.
Sebagaimana pandangan awal kita menggali pandangan Ki Hajar Dewantara dalam filosofi pendidikan yang dikaitkan dengan pendekatan pendidikan TPACK oleh para pakar. Terutama dalam pembelajaran matematika yang sering menjadi momok menakutkan bagi siswa dalam belajar, selanjutnya dikemas dengan teknologi atas prinsip TPACK sehingga siswa menjadi senang belajar matematika. Seperti halnya dilakukan oleh pegiata literasi dan matematika seperti Foundations For Sustainable Educations and Cultural Development (FSECD) yang tengah gencar melaksanakan pelatihan Pemanfaatan Media Berbasis Teknologi pada Pembelajaran Matematika.
Kegiatan ini dilakukan melalui implementati Aplikasi Marlin (Martabe Literasi Numerasi) dalam Program Organisasi Penggerak yang disponsosri Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Sasaran kegiatan ini meliputi beberapa sekolah di seluruh Indonesia di antaranya adalah SD Negeri 7
Subagan. Pelaksanaan implementasi Aplikasi Marlin diawali dengan sosialisasi

program sejak tahun 2020, yang baru terlaksana pada tahun 2021 ini. Perlunya kegiatan ini dilaksnaakan karena sebagian besar guru terutama pada masa Pandemi Covid-19 ini memerlukan beberapa variasi pembelajaran agar siswa benar-benar aktif belajar terutama pada pembelajaran matematika.
Setelah kegiatan pelatihan dan implementasi Pelatihan Pemanfaatan Media Berbasis Teknologi pada Pembelajaran Matematika, maka dilaksanakan monitoring dan evaluasi baik dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas. Kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut selanjutnya akan di laporkan kepada pelaksana program pelatihan. Hal ini dilakukan untuk bahan masukan bagi penyelenggara organisasi penggerak FSECD sehingga pelaksanaan pelatihan dan implementasi kegiatan dapat lebih sempurna pada kegiatan di masa yang akan datang.

Tujuan

Seperti dikutip dalam FSECD (2021), pada Bahan Pembelajaran Pelatihan Penerapan Aplikasi Marlin yang berjudul Pemanfaatan Media Berbasis Teknologi pada Pembelajaran Matematika bertujuan secara umum untuk:

Categories: Uncategorized

0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: