BERCERITA PENGALAMAN TERBAIK

Published by TeacherCreativeCorner on

  1. Selalu mengingatkan kepada siswa untuk bangun pagi, disini dimaksudkan agar anak terbiasa disiplin waktu dan tidak terbiasa malas.
  2. Tetap melakukan persembahyangan (tri sandya) di rumah masing-masing.
  3. Menganjurkan untuk hidup bersih, membuang sampah pada tempatnya dan peduli lingkungan.
  4. Tetap memantau perkembangan siswa melalui group WA baik itu dalam absen maupun pengumpulan tugas. Hal ini dapat memupuk rasa tanggung jawab siswa terhadap kewajibannya sebagai seorang murid.

Strategi Peningkatan Capaian

Untuk meningkatkan capaian kegiatan pengembangan karakter anak pada kelas  yang saya ampu yaitu kelas I, II dan III. Hal yang akan saya lakukan yakni:

  1. Memberikan literasi pada siswa melalui literasi sekolah atau membaca dari sumber internet. Disini peran saya sebagai guru khususnya mata pelajaran Agama Hindu memberikan motivasi pada siswa terkait membaca bahan bacaan yang nantinya akan menambah wawasan dan kemampuan daya pikirnya.
  2. Mengenalkan tata tertib kepada siswa serta mematuhinya. Saya selaku guru di sekolah akan mengenalkan tata tertib sekolah  dan meminta siswa untuk mematuhinya. Disini dimaksudkan agar siswa tumbuh menjadi siswa yang taat terhadap aturan.
  3. Mengajarkan sopan santun kepada siswa yaitu mengucapkan salam “Om Swastyastu”. Disini dimaksudkan agar siswa dapat menjaga sikap saling menghormati.
  4. Memberikan pesan moral kepada siswa pada setiap pelajaran. Disini dimaksudkan saat saya mengajar di kelas khususnya materi agama Hindu yang saya ampu saya selalu menyisipkan pesan moral di akhir pembelajaran. Contohnya saat  memberikan materi Tri Kaya Parisudha disana saya memberikan pesan moral “di setiap baik buruknya perbuatan  pasti akan ada timbal balik dari perbuatan yang kita lakukan”.

Menumbuhkan Skill Kreatif

Bercerita pengalaman terbaik dalam hal menghadirkan kegiatan belajar yang dapat menumbuhkan skill kreatif pada siswa di kelas I, II dan III yaitu: melakukan perubahan-perubahan atau inovasi dalam mengajar tidak terbatas dalam mata pelajaran saja namun menstimulasi bakat dan kreativitas yang terdapat pada diri siswa. Sehingga skill kreatif pada siswa senantiasa terasah dan berkembang. Contohnya dalam Agama Hindu siswa tidak hanya saya berikan  materi yang terkait dengan mata pelajaran agama hindu namun skill kreatif disini saya kembangkan kepada siswa dalam mekidung ataupun menembang pupuh, sehingga skill siswa dalam mekidung bisa terasah sejak dini.

Untuk meningkatkan skill kreatif anak pada kelas I, kelas II dan III yang saya ampu, hal yang akan saya lakukan adalah selalu membimbing dan memberikan motivasi untuk siswa agar skill yang dimiliki bisa terarah dan tingkat kreativitas anak bisa berkembang. Contohnya: menjelaskan cara pembuatan keterampilan pada anak. Saya sebagai guru akan menjelaskan cara pembuatan kreatifitas suatu produk dengan cara menjelaskan cara pembuatannya melalui video pembelajaran, dan meminta anak untuk membuat kreatifitas sesuai dengan skillnya. Tugas kreatifitas tersebut bisa dikumpulkan melalui video yang direkam oleh siswa itu sendiri ataupun dibantu oleh orang tuanya di rumah. Dalam kegiatan praktik di kelas rendah khususnya kelas I, II dan III yang saya ampu saya memberikan kegiatan praktik membuat sarana persembahyangan dalam kehidupan sehari-hari contohnya membuat canang. Dengan membuat sarana persembahyangan tersebut skill dari siswa diasah untuk memunculkan kreativitas sehingga pengembangan pendidikan karakter bisa muncul dari skill yang dimiliki tersebut. Melalui kegiatan ini siswa diharapkan mampu untuk membangun kreatifitas serta kemampuan skill kreatif semakin terarah dan berkembang.

Menumbuhkan Skill Bernalar Kritis

Bercerita pengalaman praktik baik untuk menumbuhkan skill berpikir bernalar kritis pada siswa kelas I, II dan III hal baik yang telah saya lakukan adalah dengan memberikan pembelajaran kontekstual yang mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini model pembelajaran ini akan memberi pengalaman belajar kepada siswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritisnya. Untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir kritis siswa dalam proses pembelajaran perlu dilakukan strategi-strategi sebagai berikut. Pertama, menyeimbangkan antara konten dan proses, dalam penyajian materi pelajaran agar diseimbangkan antara konten dan proses. Dalam pelajaran Agama Hindu, harus seimbang antara pemberian materi konsep (penyajian fakta, konsep, prinsip, dsb) dan praktik (keterampilan proses).  Kedua, seimbangkan antara ceramah dan diskusi. Ketiga, ciptakan diskusi kelas, saya sebagai guru sebaiknya memulai presentasi dengan ”pertanyaan”. Ajukan pertanyaan yang dapat mengkreasi suasana antisipasi. Dalam hal ini kegiatan diskusi bisa saya terapkan pada siswa kelas II dan III. Dimana siswa sudah mampu untuk berinteraksi dengan teman sejawatnya. 

Selain itu hal yang telah saya lakukan yakni:


0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: