SUPERVISI REFLEKSI PEMBELAJARAN MODEL SCS SEAQIS

Published by TeacherCreativeCorner on

Supervisi Refleksi Pembelajaran dalam Laporan Refleksi Pembelajaran Minggu III

Supervisi Refleksi Pembelajaran Model SCS SEAQIS ini adalah terinspirasi dari keikutsertaan penulis dalam mengikuti Diklat Science Classroom Supervision SEAMEO QITEP in Science. Kegiatan dimaksud diselenggarakan oleh Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO), yang khusus bergerak dalam pengembangan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan atau Quality Improvement of Teachers and Education Personnel (QITEP). Supervisi Refleksi Pembelajaran Model SCS SEAQIS, merupakan salah satu strategi supervisi yang penulis adaptasi dalam kegiatan merefleksi proses perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru.

Pendahuluan

Sebelum penulis mendeskripsikan terkait refleksi pembelajaran di SD Negeri 7 Subagan, berikut disampaikan sebagai bentuk pendahuluan. Seperti diungkapkan oleh Prof.Dr.Djam’an Satori,MA dalam paparan presentasinya, bahwa dalam upaya pengendalian dan penjaminan mutu (Quality Control & Assurance) terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan: 

“1) Focus on costumer (students’ driven); 2) Quality first, zero defect; 3) Data-based improvement and development; 4) Total involvement – quality is everybody business Learning process; 5) Right first time and every time; 6) Continuous Quality Improvement (CQI) – quality is journey not destination”

atau:

“1) Fokus pada pelanggan (students’ driven); 2) Kualitas pertama, nol cacat; 3) Peningkatan dan pengembangan berbasis data; 4) Keterlibatan total – kualitas adalah urusan semua orang Proses pembelajaran; 5) Benar pertama kali dan setiap saat; 6) Peningkatan Kualitas Secara Berkelanjutan (CQI) – kualitas adalah perjalanan bukan tujuan”

Hal yang paling menarik dari pernyataan beliau adalah “kualitas adalah perjalanan, bukan tujuan atau quality is journey not destination. Pernyataan ini mengandung arti bahwa, kualitas bukan terletak pada tujuan semata, tetapi bagaimana proses perjalanan supervisi dapat berjalan secara berkelanjutan. 

Bertolak dari hal itu, upaya supervisor dalam mengadakan refleksi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru merupakan bentuk supervisi. Alasannya adalah, dalam kegiatan refleksi tersebut secara langsung menemukan hal yang menarik dan hal yang perlu ditingkatkan. Mulai dari proses merencanakan pembelajaran, melaksanakan hingga evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru secara berkelanjutan. Berdasarkan temuan dari kegiatan refleksi berkelanjutan tersebut, supervisor akhirnya mengenal karakteristik guru. Identifikasi karakteristik guru tersebut akan memudahkan bagi supervisor melakukan tindakan supervisi. 

Baca Juga

Refleksi Kelas I

Komentar

Pembelajaran yang dilaksanakan di kelas I telah berlangsung dengan baik sekali, dimana di Google Classroom belajar id telah disajikan secara rutin dengan komponen minimal. Hal yang membanggakan dan layak untuk dilanjutkan adalah setiap hari guru kelas I telah menyapa siswa baik tertulis atau dengan sarana video. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk memotivasi siswa meningkatkan motivasinya untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Guru juga telah maksimal memanfaatkan Whatsapp untuk berdiskusi bersama siswa, demikian juga orang tua.

Saran

Saran untuk memaksimalkan video tutorial kepada siswa dalam membimbing dalam belajar menulis. Kalau siswa mendapatkan masalah, sesekali silahkan di undang ke sekolah untuk mendapatkan bimbingan. Jika masalahnya juga tidak dapat dipecahkan silahkan berkunjung ke rumah siswa.

Refleksi Kelas II

Komentar

Pembelajaran siswa di kelas II juga telah berlangsung baik, dimana guru telah memaksimalkan fitur Google Classroom belajar id, dengan menyajikan materi melalui topik-topik yang rinci, mulai dari kegiatan awal, presensi, materi, penugasan, evaluasi, video pengantar pembelajaran, refleksi, literasi. Keterlibatan orang tua juga sudah terpantau baik, dimana harapan siswa telah dikemukakan dan guru sanggup memenuhinya. Hal ini merupakan sisi positif dari pembelajaran kelas II yang telah memberikan layanan yang baik. Guru juga telah memanfaatkan Whatsapp Group Kelas II dengan maksimal untuk menyapa baik melalui teks maupun video, sebagai motivasi kepada siswa untuk berperan serta aktif dalam pembelajaran.


0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: