Kurikulum Merdeka Belajar Sebagai Bentuk Integrasi Profil Pelajar Pancasila Kecakapan Abad 21

Published by TeacherCreativeCorner on

Latar Belakang

Kurikulum Merdeka Belajar

Mungkin kita bertanya-tanya bagaimana sesungguhnya implementasi Kurikulum Merdeka Belajar? Penyusunan Kurikulum di awal tahun ajaran merupakan tantangan tersendiri bagi sekolah utamanya sekolah dasar. Kurikulum merupakan seperangkat program pengelolaan pendidikan yang menjadi acuan panduan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Keberhasilan pendidikan sangat ditentukan oleh pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Nah, kurikulum selanjutnya hadir sebagai panduannya.

Salah satu hal penting yang harus ada dalam kurikulum adalah point terkait kecakapan hidup apa yang harus diwujudkan kepada peserta didik setelah menyelesaikan pendidikan. Hal ini harus dirancang sejak awal, yaitu sejak dibuatnya kurukulum. Bukankah peserta didik mengikuti pembelajaran di sekolah harus mendapatkan hasil? Bukankah hasil yang ingin diperoleh itu berwujud kecakapan hidup? Apakah landasan pemikiran kita agar argumentasi kita dalam menyusun kurikulum sejalan dengan hal itu?  Skill apa saja yang harus peserta didik kuasai ketika menyelesaikan pendidikan?  Simak penjelasan di bawah ini untuk menjawab pertanyaan itu.

Perkembangan peradaban Era Industri 4.0 mengharuskan generasi muda penerus bangsa yang tangguh dan mampu bertahan hidup. Fakta tentang masa depan tercermin dalam VUCA yaitu tidak stabil (Voletile), tidak pasti ( Uncernternty), rumit (Komplekcity) dan membingungkan (Ambigu). Maka dari itu rute jalan pendidikan yang akan dapat mengantarkan anak-anak kita menuju ke masa itu tercermin dari tiga hal yaitu : 1) Proses pendidikan yang mengedepankan penguasaan skill (kecakapan hidup) berbasis kompetensi literasi dan numerasi; 2) Proses pendidikan yang mendorong penguatan sikap positif berorientasi masa depan dan 3) Proses pendidikan yang mengedepankan upaya mendorong siswa sebagai pembelajar seumur hidup yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga terbiasa melakukan kegiatan literasi. Perwujudan kemampuan seperti diuraikan di atas akan membentuk keperibadian peserta didik yang tangguh dan layak dipercaya.

Baca Juga

Kecakapan Hidup Abad 21

Skill Abad 21 merupakan kemampuan yang menjadi keperibadian personal yang tangguh yang mampu bertahan hidup dalam segala kondisi di Era Industri 4.0,  tersebut dapat dipilah menjadi  :

1. Ketrampilan Berpikir Kritis dan Problem Solving

Tantangan masa depan adalah masalah yang akan dihadapi oleh peserta didik ketika mereka beranjak dewasa dan menjalani hidup di era itu. Masalah yang hadir selanjutnya dijadikan tantangan dan peluang untu dicarikan solusi pemecahannya. Cara berpikir kritis merupakan cara seseorang untuk membaca jalan keluar dari persimpangan antara kebenaran dan kesalahan, keadilan dan ketidakadilan, kelebihan dan kekurangan. Solusi dari pemecahan masalah yang dihasilkan dari cara bernalar kritis merupakan cara terbaik dari berbagai pilihan yang ada, dan terkadang pilihan itu dianggap bertentangan dari pola pikir kebanyakan orang yang selama ini telah mapan.

2. Ketrampilan Berkreativitas dan Beinovasi

Hasil dari kemampuan mencari solusi dari permasalahan melalui proses bernalar kritis sering menghasilkan kreatifitas dan inovasi yang bermanfaat bagi orang banyak. Keterampilan berkreatifitas dan berinovasi yang dimiliki oleh peserta didik yang diwujudkan melalui pembelajaran yang efektif akan mengantarkan mereka mampu menjadi solusi bagi permasalahan hidup mereka dan msyarakat di masa yang akan datang.

3. Ketrampilan Bekomunikasi yang Efektif

Produk kreatifitas pikiran dan benda yang dihasilkan dari proses bernalar kritis yang akan dimanfaatkan oleh orang lain dan masyarakat tidak akan serta merta terjadi jika tidak diikuti oleh kemampuan berkomunikasi yang efektif. Belajar mengkomunikasikan kreatifitas produk pikiran dan benda yang dihasilkan dari proses mencari solusi pemecahan masalah  dengan menggunakan cara berpikir kritis tersebut akan berhasil jika memiliki kemampuan komunikasi yang efektif. Maka dari itu sejak dini peserta didik harus dilatih cara berkomunikasi yang efektif dalam rangka menumbuhkan kepercayaan dirinya bahwa produk kreatifitas tersebut mampu memecahkan permasalahan orang lain dan masyarakat.

4. Keterampilan Berkolaborasi

Penumbuhan cara berpikir kritis yang menghasilan kreatifitas untuk menyelesaikan masalah, memiliki peluang keberhasilan jika mengedepankan sikap bergotong-royong, saling berbagi, bekerjasama, saling menghargai, tenggang rasa dan kebersamaan. Sikap mampu berkolaborasi akan sangat meringankan peserta didik dalam upaya menjalani kehidupannya di masa depan dan hal itu tidak akan tercapai jika tidak dilandasi kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain, yang mencerminkan tumbuhnya perilaku positif untuk saling berbagi beban satu dengan yang lain.

Karakter Profil Pelajar Pancasila

Kurikulum merdeka belajar hendaknya mengakomodir agenda global terkait kecakapan Abad 21 seperti dijelaskan di atas selanjutnya diadaptasi menjadi Visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung Visi dan Misi Presiden untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan bekebinekaan global. Visi tersebut menggambarkan komitmen Kemendikbud mendukung terwujudnya visi dan misi Presiden melalui pelaksanaan tugas dan wewenang yang dimiliki secara konsisten bertanggung jawab, dapat dipercaya dengan mengedepankan profesionalitas dan integritas. Oleh karena itu, perumusan kebijakan dan pelaksnaan pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan akan mengedepankan inovasi guna mencapai kemajuan dan kemandirian Indonesia. Sesuai dengan kepribadian bangsa yang berlandaskan gotong royong,  Kemendikbud dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan, bekerja bersama untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan sesuai dengan Visi dan Misi Presiden tersebut.

Sejalan dengan perwujudan visi dan misi Presiden tersebut, sesuai dengan tugas dan kewenangan Kemendikbud, berkomitmen untuk menciptakan Pelajar Pancasila. Pelajar pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebihekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif seperti ditunjukkan oleh gambar di atas, seperti dijabarkan dalam penjelasan berikutnya.


0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: