YADNYA WUJUDKAN PENDIDIKAN INKLUSIF

Published by TeacherCreativeCorner on

Pendahuluan

Konsep Pendidikan Inklusi

Pendidikan Inklusif merupakan pendekatan untuk mengubah sistem pendidikan agar dapat mengakomodasi peserta didik yang sangat beragam. Tujuannya, agar guru maupun peserta didik merasa nyaman dengan adanya perbedaan dan memandangnya sebagai tantangan dan pengayaan dalam lingkungan belajar, dan bukan menganggapmu sebagai masalah. Sekolah penyelenggara pendidikan inklusif menyediakan program pendidikan yang layak, menantang, tetapi sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik maupun bantuan dan dukungan yang dapat diberikan oleh para guru agar peserta didik berhasil. Lebih dari itu, sekolah penyelenggara pendidikan inklusi merupakan tempat setiap anak dapat diterima, menjadi bagian dari kelas tersebut, dan saling membantu dengan guru dan teman sebayannya, maupun anggota masyarakat lainnya agar kebutuhan individunya terpenuhi

Apakah hal ini akan menjadi beban baru bagi guru dan satuan pendidikan? Mungkin secara langsung kita akan berpikir, bahwa tugas kita akan menjadi sedikit lebih berat dengan adanya tanggung jawab terkait pendidikan inklusif. Sesungguhnya jika kita mengerti konsep Yadnya, dalam Ajaran Agama Hindu, kita akan terhindarkan dari perasaan terbebani tadi. Karena setiap pekerjaan yang didasari dengan sikap Yadnya, dimana ketika kita menjadi guru, akan menjadi dorongan bagi kita berbuat optimal tanpa memikirkan apa yang akan kita dapatkan dari beban lebih akibat pekerjaan yang kita kerjakan. Pada penjelasan berikut ini akan dipaparkan bagaimana yadnya wujudkan pendidikan inklusif.

Baca Juga

Konsep dan Pengertian 

Konsep logis untuk memahami secara mendasar tentang pendidikan inklusif menyangkut tiga hal yaitu :

  1. Hakikat pendidikan inklusif,
    Pengertian pendidikan inklusif yaitu pendidikan yang diselenggarakan untuk semua, yang mengakomodir semua perbedaan peserta didik, sehingga sekolah siap dan siaga untuk menerima Peserta Didik Berkebutuhan Khusus di sekitar sekolah sehingga diperlukan penyesuaian sistem pembelajaran yang berlaku bagi semua anak dengan hambatan dapat mengatasi hambatan belajar peserta didik.
  2. Sekolah ramah anak
    Penerapan pendidikan inklusif di sekolah akan berdampak kepada kenyaman guru dan anak dalam interaksi belajar. Kegiatan ini akan menghindarkan dari kecenderungan guru atau peserta didik lain melakukan bullying kepada peserta didik dan sesama teman-temannya di sekolah. Kondisi sekolah yang nyaman sesuai dengan prinsip sekolah ramah anak akan memberi peluang mengupayakan mendorong memunculkan bakat-bakat terpendam yang mungkin dimiliki oleh siswa berkebutuhan khusus tersebut.
  3. Mekanisme Layanan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus
    Pemahaman yang benar terkait pendidikan inklusif akan berdampak simultan terhadap guru dan kepala sekolah dalam merencanakan strategi pengelolaan sekolah termasuk kelas di dalamnya untuk menciptakan mekanisme pelayanan pembelajaran yang menyenangkan baik bagi peserta tidak dan berkebutuhan khusus.
  4. Yadnya wujudkan sekolah inklusif, lebih kepada upaya menumbuhkan spirit agar guru dalam melaksanakan kwajibannya selalu berdasarkan ketulusan dan keiklasan dalam bekerja. Hal ini sangat penting menjadi bagian dari semangat guru, karna sekolah inklusif terkadang menjadi beban guru jika tidak didasari olah spirit keiklasan dan ketulusan dalam bekerja.

Tujuan dan Sasaran

Sekolah dan guru yang melaksanakan tugasnya berdasarkan atas prinsip yadnya wujudkan pendidikan inklusif maka akan mampu mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Adapun tujuan dari pendekatan inklusif perlu dilaksanakan pada satuan pendidikan menyangkut beberapa hal yaitu:

  1. Memberi kesempatan seluas-luasnya kepada semua anak (termasuk Anak Berkebutuhan Khusus) untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan sesuai dengan kebutuhannya
  2. Mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan percepatan Program Wajib Belajar
  3. Meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah dengan menekan angka putus sekolah atau tinggal kelasMenciptakan pendidikan yang menghargai keberagaman dan tidak diskriminatif\
  4. Memenuhi amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Standar Pendidikan Nasional

Sasaran dari penerapan Pendidikan Inklusif ini adalah anak usia sekolah yang termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK). Anak yang berkebutuhan khusus termasuk mereka yang mengalami hambatan permanen, temporer maupun hambatan dalam perkembangan. Jika pemahaman mendasar tentang yadnya wujudkan pendidikan inklusif maka sasaran dan tujuan pendidikan inklusif bukan omong kosong belaka.


0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: