REFLEKSI PEMBELAJARAN MINGGU XVII 26 APRIL ~ 01 MEI 2021 SD NEGERI 7 SUBAGAN

Published by TeacherCreativeCorner on

ARSIP RPP MINGGU KE XVII

Landasan

Seperti biasanya, penulis membuat laporan pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri 7 Subagan, melakukannya melalui video youtube, kali ini disajikan lewat tulisan terkait pelaksanaan pembelajaran. Laporan pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan berdasarkan pada prinsip-prinsip refleksi. Kenapa refleksi? Karena kegiatan reflektif merupakan inti dari proses pelaksanaan pembelajaran itu sendiri. Hal ini dilaksanakan berangkat dari kesadaran bahwa kesempurnaan sebuah proses yang akan mencapai hasil optimal untuk mewujudkan  tujuan yang telah ditetapkan dilalui melalui proses perbaikan secara berkelanjutan, melekat, intensif, dan mendalam. Landasan pemikiran ini tiada lain adalah siswa sebagai subjek pembelajaran yang menjadi lahan kerja guru itu adalah manusia, yang berasal dari berbagai karakteristik yang harus dipelajari. Tiada guru sepintar dan seinovatif apapun jika tidak pernah salah dalam melaksanakan strategi pembelajaran apapun. Begitu kita memulai sebuah proses pembelajaran, maka kesalahan dan kekeliruan penerapan strategi adalah hal yang absolut.

Sampai kapanpun, mulai dari guru berpangkat Penata Muda yang baru diangkat sampai guru sesnior berpangkat pembina sekalipun, tidak akan pernah 100% benar dalam upaya menyelenggarakan pembelajaran. Kenapa? Karena setiap siswa berbeda karakternya, bahkan perbedaaan karakter itu bersifat deferensial yang absolut. Absolut dimaksud adalah sebuah keniscayaan setiap siswa sangat berbeda, baik berangkat dari latar belakang keluarga, hingga waktu yang menjadi ruang lingkup pembicaraan generasi siswa adalah juga absolut. Atas dasar itu maka kesiapan berubah setiap guru dalam pengembangan strategi pembelajaran juga absolut dan niscaya. Jawaban dari dinamika perubahan karakteristik siswa yang dipandang dari sisi komprehensip adalah diferensiasi absolut melalui pendekatan reflektif. Menurut pandangan penulis, pendekatan pembelajaran apapun itu, yang ditemukan para pakar pendidikan tidak lebih  hanya sebuah segmen absolutisme deferensiasi pendidikan, yang cepat atau lambat akan expired. Maka sekalilagi jawaban dari semua itu, sebagai bentuk solusi keambiguan sebuah diferensiasi absolut yang niscaya tersebut adalah kegiatan reflektif.

Maka dari itu pendekatan reflektif merupakan kegiatan wajib dari guru maupun kepala sekolah untuk dapat mengembangkan penjaminan mutu pendidikan hinggan tujuan yang ditetapkan dalam konteks pengelolaan sekolah dan atau pembelajaran harus berlandasakan pada pendekatan reflektif. Pendekatan reflektif dalam bentuk refleksi pembelajaran yang senantiasa dikondisikan oleh kepala sekolah dalam bentuk  bentuk supervisi berkelanjutan. Hal ini dilakukan untuk memberi kepastian dan jaminan bahwa pelaksnaan pembelajaran utamanya di masa Pandemi Covid 19 dapat berlangsung sebagai mana mestinya. Supervisi bukan semata-mata pengawasan dalam arti sempit, tetapi meliputi pendampingan, pembimbingan, fasilitasi dan pengarahan secara berkalanjutan kepada para guru. Hal ini akan memberi kepastian dan kepercayaan diri guru dalam melaksanakan tugas. Kepastian yang dimaksud adalah kepastian untuk tetap dalam kerangka perubahan dalam memberi layanan pendidikan yang bersifat diferensiatif.

Berapa komponen review yang dilaksankan  sebagai kegiatan supervisi yang bersifat reflektif meliputi beberapa point penting yang menjadi penekanan.  Strategi  supervisi pendidikan yang dilakukan selama ini secara konsisten dilakukan adalah terkait beberapa hal sebagai berikut

  1. Review Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, yang dilaksanakan sebelum pembelajaran di mulai, untuk memberi masukan, saran, bimbingan, fasilitasi, pendampingan dan penguatan terhadap hal-hal positif sebagai perwujudan praktik baik yang akan dilaksanakan guru.
  2. Review pembelajaran yang telah dilakukan yang dituangkan dalam Google Class Room, Google Form, Whatsaap Group, Google Meet, Quisis, kunjungan rumah dan pembibingan klinis baik daring maupun luring
  3. Review penerapan metode, penggunaan media dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, yang harus disesuiakan dengan prisip diferensiasi
  4. Review penerapan kegiatan pengembangan karakter melalui jurnal siswa
  5. Review penerapan pembiasaan budaya positif yang diselenggarakan di rumah
  6. Review terhadap pelaksanaan dan pengembangan kegiatan literasi yang sampai saat ini belum berjalan optimal

Strategi Pembelajaran

Adapun langkah-langkah pembelajaran yang dapat terpantau pada semua guru adalah dengan menggunakan pola mingguan, dengan tahapan langkah-langkah:

Pembiasaan

  1. Menyampaikan salam kepada siswa, sebagai bentuk upaya guru dalam menjalin hubungan dengan siswa secara komunikatif
  2. Mengintervensi siswa dalam pengembangan budaya positif mulai dari bangun pagi, merapikan tempat tidur, membantu orang tua membersihkan rumah, mandi, sarapan, berdoa, yang dilanjutkan dengan melihat tugas-tugas yang diberikan guru baik dari platform Google Class danRoom Whatsaap Group
  3. Pelibatan orang tua, melalui kegiatan menyapa di Whatsaap Group orang tua siswa

Materi Inti

  1. Materi inti diawali dengan mengisi daftar hadir, yang disediakan di Google Class Room
  2. Menampilkan petunjuk pengerjaan tugas-tugas secara sederhana hingga kompleks dalam bentuk Lembar Kerja Peserta Didik, pada beberapa kegiatan pembelajaran khusus seperti pelaksanaan Project Base Learning, fortofolio dan aktivitas siswa lainnya
  3. Menghadirkan media pembelajaran seperti video dan gambar ilustrasi, untuk memberi siswa bantuan dalam upaya memmahami materi pembelajaran
  4. Menghadirkan tugas konstruktif yang mengutamakan pemanfaatan bahan, dan sumber belajar yang dapat diakses siswa secara lebih mudah baik daring maupun luring di lingkungan rumahnya sendiri.
  5. Menghadirkan kegiatan belajar untuk mendukung upaya pengembangan cara berpiir kritis, inovasi, komunikasi dan kolaborasi dengan melibatkan orang tua maupun masyarakat di sekitar tempat tinggal siswa

Pengembangan Budaya Literasi

  1. Penugasan kepada siswa mencari sumber belajar berupa bacaan, tontonan dan hiburan yang dapat mendukung pengembangan wawasan positif siswa untuk mendukung pengembangan karakter ingin tahunya
  2. Pemberian tantangan lain berupa kegiatan kestrakurikuler dalam upaya pengembangan bakatnya

Refleksi Pembelajaran

Refleksi pembelajaran yang dilaksanakan dalam bentuk review terhadap pelaksanaan program strategis secara sekilas disajikan seperti uraian di bawah ini :


0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: