STRATEGI MEMBELAJARKAN KETERAMPILAN BERPIKIR (Penerapannya Pada Soal AKM)
Suka tantangan adalah salah satu ciri orang yang ingin berhasil dalam hidupnya. Dalam kehidupan sehari-hari tantangan biasanya hadir dalam bentuk masalah. Kehadiran tantangan atau masalah akan membawa seseorang untuk berpikir mencari cara mengatasinya. Misalnya, ketika seseorang menghadapi kemacetan di jalan, padahal 15 menit kemudian Ia harus menghadiri sebuah rapat penting. Jika rapat itu tidak diikuti, maka nama baiknya sebagai agen penjualan akan buruk, yang berdampak pada hilangnya pelanggan.
Di saat seperti itu ada beberapa opsi pemecahan masalah yang harus dilakukan, seperti : menyalip di antara kerumunan kemacetan, memencet klason sekeras-kerasnya, keluar dari mobil dan berjalan kaki menuju kantor, atau bahkan seperti yang sering kita saksikan di filem-filem, keluar dari mobil, merebut motor dari pengendara terdekat, dan melaju mengendarai motor menuju kantor, urusan belakangan.
Keputusan di atas adalah keputusan yang justru merugikan orang lain, tentu ada cara lain yang lebih baik, seperti menelpon pelanggan agar mau menunggu sebentar karena alasan jalan sedang macet, atau yang lebih baik lagi, menyuruh bawahan di kantor untuk menyajikan makanan, memutarkan filem, sambil menelpon si pelanggan agar mau menunggu beberapa menit kemudian.
Orang yang tidak terbiasa atau terlatih menghadapi tantangan, sudah tentu akan kebingungan, dan sering salah dalam mengambil keputusan, sehingga berujung kerugian baik orang lain maupun dirinya. Pentingnya belajar menghadapi tantangan sebenarnya harus dibiasakan sejak dini, yaitu dari bangku sekolah. Guru-guru dalam menghadirkan tantangan belajar dapat dilaksanakan ketika mengawali pembelajaran, kegiatan inti hingga tahapan evaluasi.
Tips mengawali pembelajaran dengan menghadirkan tantangan bisa dilakukan dengan menghadirkan permainan yang mendidik dan merangsang agar siswa biasa berpikir, seperti kuis sederhana, tebak kata, tebak angka, tebak tokoh dan tebak lokasi.
Misalnya :
0 Comments