GALUNGAN DAN KUNINGAN SEMANGAT ORANG TUA MENJADI GURU RUPAKA ~ (Parenting II)
OM SWASTIASTU, RAHAJENG, RAHAJENG NYANGRE RAHINE GALUNGAN KUNINGAN.
Ampure, yening wenten nenten manut ring kayun, AKSAMAYANG
Kami dari pihak sekolah mengucapkan terimakasih banyak atas kerjasama Bapak/Ibu orang tua siswa, dalam rangka sama-sama membelajarkan anak-anak kita. Pembelajaran jarak jauh PJJ, sudah berlangsung hingga minggu VIII, hari ke 45, tidak terasa, suka dan duka Bapak/Ibu mendampingi anak-anak sungguh kami rasakan. Bapak/Ibu orang tua SUNGGUH SANGAT HEBAT.
Sudahkah ada perubahan pada anak-anak kita?
Membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan adalah hal mulya. Berat memang, tetapi ini adalah bagian dari tugas kita sebagai GURU RUPAKA untuk berYADNYA kepada anak kita yang merupakan titipan dari TUHAN. Merekalah yang selanjutnya kita sebut ANAK, yaitu mahkluk ciptaan TUHAN yang dititipkan kepada kita. Kita telah diberikan kesempatan untuk menjaga mereka dan berYADNYA untuk mereka. BerYADNYA kepada anak menurut hemat saya, adalah bagian dari kita melaksanakan ajaran MANUSA YADNYA, dan ini merupakan amanat AJARAN AGAMA HINDU untuk senantiasa kita amalkan.
RAHINAN GALUNGAN DAN KUNINGAN saat yang tepat bagi kita untuk bersama-sama merenungkan bahwa sesungguhnya kemenangan DHARMA melawan ADHARMA terletak ketika kita mampu berjuang untuk menang melawan EGO kita sendiri.
Kita merasa bangga atau mungkin terlalu EGO. Kita telah memberi anak-anak kita kebutuhan mereka, kita sibuk bekerja, sehingga tidak ada waktu lagi buat mereka. Perhatian kita kepada mereka tidak ada lagi. Perhatian itu telah tergantikan oleh uang atau benda-benda. Itukah yang mereka butuhkan? Mari kita renungkan. EGO kah kita? Sudah tepatkah langkah kita? Atau kita selalu saja cari alasan, kenapa tidak ada waktu buat mereka? Alasan kita karena kita bekerja, mencari uang buat mereka. Pergi pagi, pulang malam, demi uang. Kita bahkan tidak sempat menyisihkan waktu untuk mereka.
Jika kondisinya demikian, kita tidaklah salah. Tetapi ada yang kurang. Sesungguhnya kita dapat berkorban untuk mereka. Korban suci yang tulus iklas itu adalah YADNYA. Jadi dengan berkorban untuk anak kita telah berYADNYA. Jadi melaksanakan TUGAS menjaga anak yang merupakan titipan TUHAN merupakan kewajiban. Korbankan WAKTU, TENAGA, PERHATIAN, HARTA, BENDA kita secara tulus iklas kepada mereka. Kita berYADNYA kepada ANAK dalam rangka tugas kita sebagai GURU RUPAKA. Tidak bisa dipungkiri, Anak-anak butuh uang, atau barang kesenangan mereka, TETAPI yang mereka perlukan demi masa depannya tidak cukup hanya uang atau barang. Sesungguhnya yang mereka rindukan adalah kita SANGGUP KORBAN WAKTU UNTUK MEREKA. BENTUKNYA ADALAH PERHATIAN. SEKALI LAGI PERHATIAN.
Sukseme RAHAJENG.
0 Comments