Pembimbingan Mengakses Sumber Belajar

Published by TeacherCreativeCorner on

Penyegaran Calon Dosen/Instruktur PPG |Unit 4. Continuing Professional Development (CFD)

Daftar Isi

Daftar Isi Unit 4

    1. KB 1 Strategi Pembimbingan Pelaksanaan PTK
    2. KB 2 Pembimbingan Mengakses Sumber Belajar
    3. Strategi Pembimbingan Refleksi Pembelajaran

Pendahuluan

Pelaksanakan Continuing Professional Development (CPD) bagi guru merupakan sebuah keniscayaan. Untuk tetap menjaga eksistensi dan profesionalitasnya guru harus senantiasa mengembangkan dirinya. Pengembangan diri dalam berbagai bidang apapun selalu dilakukan melalui proses belajar. Oleh karena itu dalam banyak kajian budaya, aktivitas belajar merupakan aktivitas inti dari bangunan kebudayaan manusia. Berdasarkan pandangan tersebut maka cara terbaik bagi guru untuk mengembangkan dirinya yaitu dengan belajar sepanjang hayat, sepanjang karir keprofesiannya dijalani. Pemahaman mengenai belajar sepanjang hayat bagi guru tersebut penting juga ditanamkan dalam diri mahasiswa PPG. Belajar bagi semua profesi tidak berhenti hanya
sampai ketika sertifikat keprofesian diperoleh, namun terus berkesinambungan sampai ia mengakhiri karir keprofesiannya, bahkan sampai akhir kehidupannya.

Logika dasar pentingnya untuk selalu belajar adalah bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini terjadi semakin cepat. Perubahan seolah menjadi kebiasaan dalam kehidupan. Artinya, jika seseorang yang menyandang sebuah profesi tertentu enggan belajar, maka ia akan tertinggal oleh perkembangan dan perubahan dalam dunia keprofesiannya. Pada saat keilmuan dasar profesinya dianggap usang, maka dia akan ditinggalkan dan tidak mendapat tempat lagi dalam kehidupan sosial masyarakat.  Seiring perkembangan jaman, pengembangan diri guru dengan selalu belajar dapat dilakukan dengan berbagai strategi dan gaya belajar yang fleksibel.


Baca Juga


Pesatnya perkembangan teknologi informasi telah membuka beragam kemungkinan dalam belajar. Sumber-sumber belajar baru banyak bermunculan di situs-situs daring. Sumber tersebut dikemas dalam berbagai format, sesuai selera dan gaya belajar yang kita inginkan. Sumber-sumber belajar ini tidak hanya bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan guru, namun juga bermanfaat bagi pembelajaran siswa di kelas yang saat ini merupakan generasi Z.  Generasi Z adalah generasi yang lahir setelah tahun 1995 dan dibesarkan dalam lingkungan yang berteknologi maju dan masa digital (Ensari, 2017; Dolot, 2018).  Karakteristik dan preferensi generasi ini jauh berbeda dari generasi sebelumnya. Hal inilah yang menjadi dasar bagi mahasiswa PPG yang kelak menjadi guru profesional untuk menentukan sumber dan media belajar yang terbaru dan tepat dengan kondisi mereka yang tentunya sangat terkait dengan penggunaan teknologi.

Sejalan dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, akses guru terhadap sumber dan model belajar terbaru menjadi semakin mudah dan luas. Untuk mencari sumber belajar,
guru dapat memanfaatkan teknologi modern, seperti website dan aplikasi pembelajaran selain sumber belajar konvensional yang selama ini dipakai. Selain itu, pemanfaatan teknologi untuk mengakses model belajar terbaru yang disesuaikan dengan kondisi siswa dan lingkungan menjadi sangat mudah dilakukan.  Selain keragaman sumber belajar, di dalam laman daring juga banyak tersedia rujukan model belajar yang terkini. Dengan adanya kebaruan model belajar ini tentunya bermanfaat bagi guru ketika ingin mengembangkan variasi manajemen kelas yang diampunya.

Peningkatan penguasaan keragaman dalam mengelola kelas inilah yang tentunya dapat berdampak besar bagi keberhasilan belajar siswa, dan berdampak juga bagi peningkatan keterampilan guru. Tentunya, keterampilan dan keluwesan mahasiswa PPG yang nantinya akan menjadi seorang guru menjadi sangat diperlukan untuk mengakses sumber dan model belajar terbaru. Dosen/instruktur memiliki peranan penting dalam membimbing mahasiswa PPG untuk mencari, menentukan, bahkan merefleksi sumber dan model belajar terbaru. Berikut ini kita diskusikan mengenai sumber belajar dan model belajar terbaru berbasis perkembangan teknologi informatika dan komputer, yang dapat menjadi rujukan mahasiswa PPG untuk merintis CPD.

Setelah melaksanakan kegiatan belajar ini, dosen/instruktur dapat:

1. Memdemonstrasikan pemahaman mereka tentang sumber belajar berbasis TIK
2. Membimbing mahasiswa PPG dalam mengakses sumber belajar berbasis TIK
3. Memdemonstrasikan pemahaman mereka tentang model pembelajaran berbasis TIK
4. Membimbing mahasiswa PPG dalam mengakses model pembelajaran berbasis TIK

Materi

Sumber Belajar Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan kepada siswa dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman dan keterampilan dalam proses belajar (Mulyasa, 2004). Artinya, segala hal segala hal yang dapat digunakan untuk memudahkan siswa belajar dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Yusuf (2004) mengungkapkan bahwa sumber belajar dapat berupa pesan, orang, bahan, alat, tehnik, dan lingkungan baik yang sudah tersedia maupun yang sengaja dirancang untuk pembelajaran.

Pemilihan sumber belajar yang tepat menjadi agenda penting bagi seorang guru mengingat sumber belajar dapat menjadi bagian yang menentukan keberhasilan proses
pembelajaran. Salah satu kriteria dalam pemilihan sumber belajar yang tepat adalah dengan memperhatikan karakteristik siswa. Mengingat saat ini siswa merupakan generasi Z yang sangat erat kaitannya dengan teknologi, maka sumber belajar yang dirancang dengan memanfatkan teknologi menjadi penting untuk dilakukan. Harapannya, dengan memanfaatkan teknologi siswa memiliki pengalaman belajar yang sesuai dengan minat dan preferensinya. Akses terhadap sumber belajar yang memanfaatkan teknologi informasi sangat mudah saat ini dengan koneksi internet, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Google

Sebuah perkembangan teknologi digital daring yang revolusioner dan berpengaruh kuat pada budaya belajar masyarakat Indonesia khusus dan dunia pada umunya adalah kehadiran mesin pencari (search engine) yang bernama Google. Sebagai sebuah perusahaan, Google awalnya didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin, dua mahasiswa doktoral di Universitas Stanford. Kini perusahaan yang bergerak dibidang layanan komputasi daring ini telah berkembang pesat, dan menjadi salah satu situs yang paling banyak dikunjungi dan paling berpengaruh di dunia.

Sistem kerja situs google sebagai mesin pencari adalah menyediakan link/tautan menuju berbagai informasi yang ingin diketahui oleh seseorang. Efektivitas, kecepatan, dan efisiensi pencarian inilah yang membuat google banyak digunakan oleh pengguna internet yang membutuhkan informasi tertentu. Selain google sebenarnya masih banyak mesin pencarian lain di internet seperti Yahoo, Bing, Duckduckgo dan lainnya. Namun karena kapasitas server yang besar dan kecepatan akses memori yang mumpuni membuat googlelebih banyak digunakan oleh pencari informasi. Besarnya server dan kecepatan akses inilah yang berpengaruh pada kelengkapan dan kecepatan hasil pencarian.

Popularitas google sebagai mesin pencarian akhirnya memunculkan idiom di masyarakat Indonesia yaitu “tanya mbah Gugel”. Idiom tersebut mewakili perilaku masyarakat yang dalam setiap usaha untuk menemukan informasi apapun dilakukan degan mengetik kata kunci di kotak pencarian google lalu menunggu berbagai link yang
muncul untuk ditelusuri dan dipelajari lebih lanjut. Perilaku mencari informasi adalah perilaku dasar manusia dalam belajar. Dengan demikian tidak ada yang salah sebenarnya degan idiom ‘tanya mbah Gugel’. Namun demikian aspek penting yang perlu diperhatikan bahwa google tidak memiliki kapasitas untuk membuat pembedaan mengenai informasi yang dianggap baik atau buruk bagi masyarakat. Aspek etis tidak menjadi tanggung jawab google sehingga tautan informasi apapun akan ditampilkan dan disajikan, kecuali pemegang kebijakan di suatu negara meminta kepada google untuk membatasi pencarian berdasarkan kata kunci tertentu.

Meningkatnya akses pada mesin pencari seperti google memperlihatkan bahwa semangat masyarakat untuk belajar tumbuh dengan baik. Rasa keingintahuan yang tumbuh dalam diri seseorang disambut dan dilayani dengan baik oleh mesin pencari. Mencermati hal ini, maka kehadiran mesin pencari (search engine) bagi dunia pendidikan memiliki manfaat sangat besar. Sudah umum saat ini para guru menugaskan kepada para siswanya untuk menelusuri sumber-sumber informasi dalam jaringan.

Dalam menelusuri informasi tersebut maka para siswa sudah terbiasa menggunakan mesin pencari, utamanya google.  Berdasarkan kenyataan di atas, maka mahasiswa PPG tentunya harus terus mengikuti perkembangan budaya pendidikan yang bersinergi dengan perkembangan teknologi informasi tersebut. Mahasiswa PPG hendaknya selangkah lebih maju dibanding para siswa yang akan diajar nanti di sekolah. Oleh karena itu pengembangan keprofesian yang dirintis dan dipraktikan para mahasiswa PPG harus menyentuh pada literasi teknologi informatika dan komunikasi (TIK). Untuk memetakan kemampuan  literasi TIK tersebut maka dosen/instruktur dapat memulai dengan meminta mahasiswa mengeksplorasi tips dan trik dalam menggunakan mesin pencari, paling tidak tips dan trik dalam google search engine.

Dalam memetakan dan mengembangkan penguasaan search engine, dosen/instruktur dapat meminta mahasiswa untuk mencoba berbagai macam fitur dan langkah pencarian. Sebagai contoh dosen/instruktur dapat meminta mahasiswa membuat tabel seperti berikut ini:

Tabel Format pencarian dan hasil pencarian

ppg69

Mahasiswa diminta menuliskan langkah kerja dan deskripsi hasil yang  didapatkan. Penugasan eksplorasi pencarian dengan search engine ini juga bisa dibalik formatnya, misalnya dosen/instruktur meminta mahasiswa membuat deskripsi efek dari pencarian, jika di dalam pencarian ditambahkan karakter tertentu seperti tanda kutip, titik dua, tanda minus, tanda plus dan sebagainya. Mahasiswa juga dapat diberi tugas untuk mengumpulkan sumber belajar dalam berbagai format melalui pencarian di search engine. Kemahiran menggunakan search engine akan berdampak pada keragaman sumber informasi yang diperoleh.

2. Google Maps

Selain search engine, google juga menyediakan layanan lain yang penting dalam  dinamika kehidupan masyarakat saat ini yaitu layanan map (pemetaan). Dengan layanan ini, seeorang dapat mencari informasi mengenai posisi seseorang atau letak suatu tempat secara real time. Posisi atau letak tersebut dapat dibagikan kepada orang lain dengan  membagikan link yang memuat informasi koordinat lintang dan bujur. Hal inilah yang membuat seseorang dengan mudah menuju ke suatu tempat tanpa harus bertanya-tanya kepada orang lain. Di dalamnya juga memuat saran rute, jarak, dan estimasi waktu tempuh. Berdasarkan layanan ini, dosen/instruktur dapat menggali wawasan mahasiswa apakah mereka sudah mahir menggunakan google map. Bila memang sudah mahir, mahasiswa dapat dimintai gagasan perihal bagaimana google map dapat digunakan sebagai sumber atau media belajar bagi siswa. Mata pelajaran apa saja yang mungkin dapat menggunakan google map sebagai sumber belajar, dan bagaimana rancangan pembelajaran menggunakan google map.

Layanan map dikembangan oleh google menjadi layanan yang semi riil yakni dengan fasilitas street view. Dengan street view seseorang dapat berkunjung ke suatu koordinat di dalam map. Selanjutnya dapat dilihat kenampakan lokasi tersebut dalam bentuk foto diam (still photo). Foto kenampakan lokasi ini bahkan dapat memperlihatkan ruang melingkar hingga 360°. Dengan street view, semua orang saat ini memiliki kemungkinan untuk brkunjung ke suatu tempat, wilayah, atau lokasi yang diinginkan, misal sebuah situs bersejarah atau obyek wisata terkenal, untuk selanjutnya melihat pemandangan di tempat tersebut dari foto-foto yang ada. Dalam pendampingan menuju pengembangan keprofesian, dosen/instruktur dapat meminta mahasiswa mengembangkan gagasan perihal kemungkinan penggunaan street view dalam pembelajaran. Bagaimana rancangan penggunaanya, bagaimana penerapannya, dan mata pelajaran apa yang sekiranya dapat diperkaya sumber belajarnya dengan street view ini.

3. Google Mail (Gmail)

Sebagai perusahaan penyedia layanan komputasi, google juga menyediakan berbagai fitur layanan cloud computation (komputasi angkasa). Salah satu layanan yang penting dan banyak dikenal adalah layanan perpesanan dengan situs gmail, singkatan dari google mail. Layanan gmail memberikan kemudahan bagi pengguna untuk saling berbagi pesan dan melampirkan berkas (file) dalam pesannya, dengan berbagai format file. Mahasiswa PPG tentu sudah sangat mengenal layanan perpesanan gmail.

Keuntungan memiliki akun perpesanan dalam gmail selain berbagi pesan adalah layanan komputasi lain yang terintegrasi yang dinamakan google suite (G-Suite).  Layanan menarik G-Suite yang disediakan untuk pemilik akun gmail adalah penyimpanan data dalam fitur google drive. Dengan fitur ini pemilik akun dapat menyimpan datanya di sistem server google. Data yang tersimpan tersebut terjamin keamanannya karena untuk masuk dan mengakses diperlukan ijin dari pemilik akun.

Melalui layanan google drive ini mahasiswa dapat belajar perihal pengelolaan big data dan mengembangkan kinerja kolaboratif berbasis cloud computation. Kinerja kolaboratif dapat dilakukan dengan sharing akses dan mengerjakan sebuah berkas secara bersama-sama oleh beberapa orang yang diijinkan. Proses perkembangan dan perubahan dalam penyuntingan berkas tersebut dapat terjadi secara sinkronis dan real
time. advance diminta membuat soal kuis untuk peserta didik berdasarkan materi pelajaran yang sudah atau akan diajarkan. Dosen/instruktur dapat memeriksa hasil kinerja mahasiswa menerapkan google form dengan meminta link formulir yang telah dibuat untuk dikunjungi dan direview.


1 Comment

Laporan Diklat Dosen/Instruktur PPG |Hari IV ~ 14 Mei 2020 Kelas 22 – SDN 7 SUBAGAN · May 16, 2020 at 12:18 am

[…] KB 2 Pembimbingan Mengakses Sumber Belajar […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: