Pengembangan Leaderhip Skill Guru Pemula
Penyegaran Calon Dosen/Instruktur PPG |Unit 2. Pembimbingan PPL
Daftar Isi
Daftar Isi Unit 2
-
- KB 1 Strategi Pembimbingan Praktik Keprofesionalan Mengajar
- KB 2 Strategi Pembimbingan Praktik Keprofesionalan Non Mengajar
- KB 3 Menjadi Guru Mempesona
- KB 4 Pengembangan Leadership Skill Guru Pemula
- KB 5 Manfaat Feedback Pembelajaran dari Siswa
- KB 6 Refleksi Pembelajaran di Kelas
- KB 7 Refleksi Pembelajaran Bersama
- KB 8 Menyusun Jurnal Refleksi Pembelajaran
Pendahuluan
Profesi guru merupakan profesi sosial yang di dalam praktik keprofesiannya bertanggung jawab terhadap kemajuan pendidikan sekelompok siswa yang belajar bersamanya. Tugas dan tanggung jawab seorang guru mencakup mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswanya. Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut seorang guru tidak cukup hanya memiliki kompetensi profesional atau pedagogik saja, karena dibutuhkan keterampilan kepememimpinan (Leadership Skill) agar dapat membimbing dan mengarahkan siswa menuju pencapaian kompetensi sebagai tujuan belajar. Artinya peran kepemimpinan seorang guru di sini merupakan kepemimpinan dalam konteks pembelajaran. Oleh karena itu untuk menjadi guru yang ideal dibutuhkan juga keterampilan untuk menjadi pemimpin siswa di kelasnya.
Berdasarkan pertimbangan di atas maka salah satu capaian pembelajaran dalam kegiatan PPL PPG adalah mengembangkan kompetensi mahasiswa PPL PPG agar menguasai leadership skill dalam pembelajaran. Konsep leadership skill dapat dimaknai sebagai seperangkat pengetahuan, tindakan, atau keterampilan yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan dalam memotivasi atau memimpin orang lain. Hal tersebut bermakna juga kemampuan dalam memfasilitasi orang lain untuk berkembang sesuai dengan potensi yang ada dalam dirinya (MTD Training, 2010: 10). Dengan demikian dapat dirumuskan pemahaman awal bahwa leadership skill seorang guru berkaitan dengan kemampuannya untuk memfasilitasi siswa agar berkembang sesuai potensinya. Pada kegiatan belajar 4 ini akan kita pelajari bersama konsep, definisi, dan implementasi leadership skill dan bagaimana pola pengembanganya untuk mahasiswa dalam kegiatan PPL PPG.
Capaian pembelajaran yang diharapkan pada Kegiatan Belajar 4 ini adalah :
- Mamahami indikator kemampuan dalam leadership skill
- Menganalisis kemampuan dalam leadership skill guru.
- Menyusun strategi mengembangkan leadership skills mahasiswa PPL PPG
Materi
Leadership Skills
Konsep leadership skills dalam materi PPL PPG merujuk pengertiannya pada keterampilan kepemimpinan seorang guru. Dalam mendefinisikan guru yang terampil memimpin Merideth (2007) membandingkan beberapa pendapat di antaranya: (1) Katzenmeyer and Moller (2001) mendefinisikan guru leader sebagai guru yang mampu memimpin dalam dan di luar kelas, mampu mengidentifikasi dan berkontribusi pada komunitas guru, menjadi pemimpin pembelajaran, dan mampu mempengaruhi orang lain ke arah peningkatan praktik pendidikan; (2) Sherrill (1999) menyatakan bahwa yang dianggap sebagai guru-pemimpin adalah pendidik klinis, guru tamu, atau guru utama ; (3) Crowther, Kaagan, Ferguson, dan Hann (2002) melihat guru-pemimpin sebagai orang yang memiliki cita-cita untuk memimpin reformasi di sekolah, memimpin guru yang lain, dan menjadi pengawas klinis. Berdasarkan berbagai pendapat tersebut, perlu kita garis bawahi bahwa yang dimaksud pengembangan leadership skill dalam kegiatan PPL PPG ini adalah pengembangan keterampilan kepemimpinan guru sebagai pemimpin pembelajaran.
Dalam kajian mengenai kepemimpinan, kita telah mengenal beragam gaya kepemimpinan suatu organisasi. Bersumber pada Ferguson (2009: 25-26) beberapa gaya kepemimpinan tersebut antara lain:
1) Otoriter/Autokratis.
Memiliki pengertian yaitu pemimpin yang selalu menampilkan ide yang jelas tentang apa yang harus dilakukan anggota yang dipimpin, bagaimana suatu tugas harus dikerjakan, dan kapan harus selesai. Pemimpin model ini tidak pernah meminta masukan dari anggota yang dipimpinnya. Hingga saat ini gaya kepemimpinan demikian ini masih ada. Beberapa riset mengemukakan hasil bahwa kelompok yang bekerja di bawah kepemimpinan otoriter menjadi kurang kreatif, karena mungkin berusaha menghindari pekerjaan yang dibebankan kepada mereka.
2) Partisipatif/Demokratis.
Berbeda dengan gaya otoriter, pemimpin dengan gaya partisipatif memberikan instruksi kepada anggotanya, namun tetap meminta anggotanya untuk untuk memberikan saran atau masukan perihal bagaimana meningkatkan kinerja untuk menyelesaikan sebuah proyek. Pemimpin partisipatif adalah komunikator yang baik dan senang membantu kelompok dalam menyelesaikan tugas dengan dorongan semangat dan bimbingan. Beberapa penelitian merumuskan temuan bahwa kepemimpinan partisipatif adalah gaya kepemimpinan yang paling efektif. Individu anggota kelompok yang dipimpin dengan partisipatif biasanya menghasilkan pekerjaan yang berkualitas dan berkuantitas tinggi.
3) Delegatif/Tanpa Arahan.
Pemimpin dengan gaya delegatif biasa memberikan sedikit panduan atau bahkan tanpa arahan, dan membiarkan anggota kelompok membuat sebagian besar atau bahkan beberapa keputusan penting. Pendekatan hanya tepat digunakan pada kelompok dengan anggota yang sudah tepercaya, sangat terampil dan mampu untuk bekerja tanpa banyak pengawasan.
4) Karismatik.
Pemimpin dengan gaya karismatik menggunakan energi motivasi untuk menginspirasi tim yang ia pimpin. Kepemimpinan dengan gaya ini sering dipengaruhi oleh egonya, dan percaya bahwa pencapaian yang diraih anggota kelompok adalah karena kemampuan kepemimpinannya. Keyakinan inilah yangsering diterjemahkan oleh anggota tim dengan salah, yaitu adanya kepercayaan bahwa suatu proyek tidak dapat selesai tanpa pengawasan pemimpin mereka.
5) Transformasional.
Pemimpin transformasional yaitu pemimpin yang menginspirasi individu dalam kelompoknya sehingga mampu mengajak kelompok tersebut merealisasikan visi atau proyek yang direncanakan. Pemimpin model ini biasanya seorang komunikator yang cerdas dan luar biasa, namun kadang cenderung fokus pada pada gambaran besar daripada sesuatu yang detail. Pemimpin transformasional sering mendelegasikan tugas dan membutuhkan asisten yang kuat untuk memastikan bahwa visi atau proyeknya dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
3 Comments
Menjadi Guru Mempesona – SDN 7 SUBAGAN · May 14, 2020 at 12:28 am
[…] Pengembangan Leadership Skill Guru Pemula […]
Refleksi – SDN 7 SUBAGAN · May 14, 2020 at 12:28 am
[…] Pengembangan Leadership Skill Guru Pemula […]
Pembimbingan Praktik Keprofesionalan Mengajar – SDN 7 SUBAGAN · May 15, 2020 at 10:27 pm
[…] KB 4 Pengembangan Leadership Skill Guru Pemula […]